KUNCI SUKSES BELAJAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok dan penting dalam proses pendidikan di sekolah. Ini berarti
keberhasilan dan pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik.
Cita-cita seseorang dapat terwujud dengan
belajar, prestasi dapat di raih dengan belajar, mampu mengerjakan soal-soal
matematika, umpamanya juga dengan belajar. Lalu apakah arti belajar itu
sebenarnya?
Seorang guru menyuruh siswanya untuk belajar,
dengan sebuah suruhan seusai mengakhiri pelajaran di kelas, “ Nak, belajarlah
yang rajin di rumah supaya kamu nanti nilainya tinggi”. Ada juga ucapakan
siswa, misalnya, “aku mendapat juara pertama
di kelas setiap kenaikan kelas karena aku rajin belajar”.
Perbedaan mengenai pengertian belajar setiap
orang tentu berbeda-beda, terlebih jika tujuan orang untuk mencapai sukses atau
cita-cita juga berbeda. Misalnya siswa disuruh menghafal surat yasin, akan
berbeda cara dan belajarnya dengan siswa mengerjakan tugas matematika yang
diberikan guru.
Akhir dari sebuah pembelajaran adalah sukses
yang berarti nilai yang diperoleh siswa tinggi dan tinggi sekali.
Sukses adalah sebuah kata yang mengandung
makna keberhasilan dalam melakukan suatu kegiatan. Siswa yang mendapatkan
peringkat atau naik kelas dengan nilai yang tinggi bisa disebut sukses. Seorang
manajer sebuah perusahaan pemasaran misalnya, mampu meningkatkan omset
penjualan dengan keuntungan yang sangat besar bisa juga disebut sukses dalam
berbisnis. Seorang mahasiswa mampu menyelesaikan tugas akhir dan lulus dalam
perkuliahan bisa di sebut sukses.
Keberhasilan dan kesuksesan dalam kegiatan
apapun namanya tidak terlepas dari kunci atau cara bagaimana sehingga menjadi
sukses, tanpa terkecuali di dalam belajar.
Madrasah Aliyah Negeri 3 Marabahan merupakan
salah satu dari lembaga pendidikan Islam yang melaksanakan proses pembelajaran.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam keberadaannya ditengah-tengah
masyarakat mendapat perhatian yang luas dimana setiap tahun mengalami
peningkatan jumlah peserta didik yang signifikan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di
atas, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang kunci sukses belajar di MAN 3 Marabahan. Oleh
karena itu penulis ingin membuat karya tulis ilmiah dengan judul: “Kunci Sukses
Belajar Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Marabahan”
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana Kunci Sukses Belajar di MAN 3 Marabahan
2. Faktor Apa saja yang mempengaruhi Sukses Belajar di MAN 3 Marabahan
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menggambarkan Kunci Sukses Belajara di MAN 3 Marabahan
2. Mengetahui Faktor apa saja yang mendorong dan menghambat kunci sukses
belajar di MAN 3 Marabahan
D. Signifikansi Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Secara
Teoretis
a.
Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan yang berkenaan dengan kunci sukses belajar pada Madrasah Aliyah
Negeri di Kabupaten Batola.
b.
Proses kunci sukses belajar di MAN 3
Marabahan diharapkan mampu menambah nilai posistif pada Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Barito Kuala.
2. Secara Praktis
a.
Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi kongkrit,
memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi madrasah terhadap ilmu
pengetahuan baik ilmu keagamaan maupun ilmu umum
b.
Sebagai bahan
informasi dan masukan kepada kepala madrasah agar lebih intens dalam
melakukan proses pembelajaran dan peningkatan kualitas peserta didik di
madrasah.
c. Sebagai bahan peneliti
untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah dalam rangka kompetisi guru
berprestasi tahun 2015.
E. Sistematika
penulisan
Makalah ini terdiri dari V bab, dengan sistematika pembahasan masing-masing sebagai berikut:
Bab
I, Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab
II, Kerangka Teori,
Pada Bab ini diuraikan tentang literatur
yang berkaitan dengan penelitian yaitu: Pengertian Belajar, yang terdiri dari tujuan belajar,
prinsip-prinsip belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan kunci
sukses belajar yang terdiri dari: atur Jadwal belajar, belajar yang serius,
minat belajar, hindari rasa bosan dalam belajar, belajar sendiri, belajar
kelompok dan berdoa.
Bab
III, Metode
penelitian. Bab
memuat uraian pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan
data, teknik analisis data, teknik
analsisi data
Bab
IV, Hasil penelitian dan pembahasan. Bab
ini
memuat hasil observasi dan hasil
hasil wawancara.
Bab VI, Penutup terdiri dari ; Kesimpulan dan Saran.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Belajar
Untuk memperoleh pengertian tentang belajar,
perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar. Pengertian belajar sudah
banyak dikemukakan oleh para ahli.
Belajar dapat didefinisikan, “ suatu usaha
atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang,
mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan sebagainya”(M. Dalyono, 1996:49).
Menurut pengertian secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
“ Belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.(Slameto, 2003:2)
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang
banyak sekali, baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap
perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kaki
seorang anak menjadi patah karena jatuh dari pohon kelapa yang tinggi,
perubahan semacam ini tidak dapat digolongkan ke dalam perubahan dalam arti
belajar. Lain halnya seorang bayi misalnya harus belajar berbagai kecakapan
terutama sekali motorik seperti belajar menelungkup, duduk, merangkak, berdiri
dan berjalan, hal semacam ini termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
Sementara itu Syaiful Bahri memberikan
pengertian belajar.
Belajar adalah suatu kegiatan yang kita
lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar, kita tidak
bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita berhasil
dalam belajar. (Syaiful Bahri Djamarah, 2008:15)
Dalam belajar
yang terpenting adalah proses bukan hasil
yang diperolehnya. Artinya, belajar harus
diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu
hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu
dapat berhasil dengan baik. Ketika seorang anak mendapatkan hasil tes yang
bagus tidak bisa dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapatkan
dengan cara yang tidak benar, misalnya hasil mencontek.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan mengadakan
perubahan di dalam diri seseorang secara keseluruhan mencakup perubahan tingkah
laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
1.
Tujuan Belajar
Kegiatan apa pun namanya tentu harus mempunyai tujuan.
Demikian halnya dengan belajar harus mempunyai tujuan.
Diantara beberapa tujuan belajar adalah sebagai
berikut: (Sadirman, 2008:28)
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan
dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak
bisa dipisahkan. Dengan kata lain tidak
dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa
bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir
akan memperkaya pengetahuan. Tujuan ialah yang
memiliki kecenderungan lebih besar perkembanganya
di dalam kegiatan belajar. Dalam hal
ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol.
b. Penanaman konsep dan
keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep,
juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan itu memang dapat di
didik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik,
guru harus lebih bijak dan hati-hati
dalam pendekatanya. Untuk ini dibutuhkan kecakapan mengarahkan
motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri
sebagai contoh teladan.
2.
Prinsip-Prinsip
Belajar
Menurut Slameto
ada prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan:
a.
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan
untuk belajar
1.
Dalam belajar setiap siswa harus
diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai
tujuan instruksional;
2.
Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement
dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan intruksional;
3.
Belajar perlu lingkungan yang menantang
di mana anak dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif;
4.
Belajar perlu ada interaksi siswa
dengan lingkungannya.
b.
Sesuai hakikat belajar
1.
Belajar itu proses kontinyu maka harus
tahap demi tahap menurut perkembangannya
2.
Belajar adalah proses organisasi,
adaptasi, eksplorasi dan discovery
3.
Belajar adalah proses kontinguitas (
hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga
mendapatkan pengertian yang diharapkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan
response yang diharapkan.
c.
Sesuai materi/bahan yang harus
dipelajari
1.
Belajar bersifat keseluruhan dan materi
itu harus memiliki sturktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa
mudah menangkap pengertiannya;
2.
Belajar harus dapat mengembangkan
kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus di capainya.
d.
Syarat keberhasilan belajar
1.
Belajar memerlukan sarana yang cukup,
sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;
2.
Repetisi, dalam proses belajar perlu
ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada
siswa.( Slameto, 2003:27-28)
3.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar anak dapat dibagi
menjadi dua yaitu : (Slamet, 1996:34)
1.
Faktor yang berasal dari diri anak
a. Faktor
fisiologi yaitu faktor yang meliputi jasmani anak. Apakah anak sehat, tidak
sehat (sakit)?
b. Faktor
psychology yaitu faktor yang meliputi rohani yang mendorong
aktivitas belajar anak. Hal ini
berpengaruh pada : taraf intelegensi,
motivasi belajar, sosial ekonomi, sosial budaya dan lain-lain.
2.
Faktor yang berasal dari luar diri anak
a. Faktor non
sosial yang meliputi keadaan udara; waktu (pagi; siang dan sore), tempat dan
alat-alat yang dipakai dalam pembelajaran.
b. Faktor
sosial yang meliputi pendidik, metode pengajaran.
B.
Kunci Sukses
Belajar
Kesuksesan tidak bisa didapat
begitu saja tanpa usaha dan kerja keras dalam belajar dan bekerja. Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan
yang dimaksud disini adalah perubahan yang dilakukan secara sadar (disengaja)
dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik atau meningkat dari
sebelumnya.
Banyak orang yang belajar
namun seringkali mengalami kegagalan dan tidak mendapatkan hasil dari
belajarnya. Ketidak berhasilan yang
dialami orang dalam belajar disebabkan oleh banyak hal, antara lain
belajar tidak teratur atau tidak terjadwal, belajar tidak konsentrasi atau
tidak serius, kurangnya minat belajar, merasa cepat bosan.
Untuk mencapai kesuksesan
dalam belajar maka diperlukan perjuangan dan pengorbanan, baik harta maupun
benda, baik waktu maupun tenaga. Dan “rahasia sukses belajar terletak pada
pemilikan sikap mental cendekia dan satu kalimat “kunci”, yaitu penguasaan cara
belajar yang baik sebagai penuntun kearah penguasaan ilmu yang optimal” (
Syaiful, 2008:11)
1.
Atur Jadwal belajar
Belajar dengan teratur dan terjadwal
merupakan pedoman mutlak yang harus dimiliki siswa dalam menuntut ilmu
pengetahuan baik di sekolah maupun di perguruan tinggi (universitas). Bahan
pelajaran yang banyak harus dikuasai siswa atau mahasiswa dan mau tidak mau
harus menyediakan waktu yang banyak dan perlu dijadwalkan waktu belajarnya.
Penguasaan semua bahan pelajaran hendaknya dimulai sejak dini, tidak harus
menunggu sampai menjelang ulangan atau ujian. “Menunda waktu merupakan sikap
kurang baik dalam belajar. Satu, dua, atau tiga hari lagi akan mengikuti
ulangan, baru belajar. Hal ini adalah suatu tindakan yang kurang menguntungkan
sebab dalam waktu yang relatif singkat itu tidak mungkin dapat menguasai ssemua
bahan untuk semua mata pelajaran”. (Syaiful, 2008:16)
Siswa yang sering hadir tatap muka dengan
guru di dalam kelas dipastikan ia akan banyak memahami penjelasan yang diberikan
oleh guru, sebaliknya siswa yang sering tidak masuk sekolah dapat dipastikan
akan kurang dalam memahami bahan-bahan pelajaran yang diberikan guru karena
tidak semua bahan bisa dipahami oleh
siswa sendiri. Guru dan dosen yang menjembatani ketika memahami sebuah materi,
bukan di pahami oleh siswa itu sendiri. Untuk bidang eksak atau matematika
perlu latihan secara kontinu dan teratur dan ini banyak memerlukan waktu untuk
belajar sehingga persentase waktu belajar matematika lebih banyak dibandingkan
dengan waktu belajar mata pelajaran lain. Demikian halnya dengan waktu yang
efektif untuk proses pembelajaran di sekolah. Pengaturan jadwal oleh wakamad
kurikulum hendaknya mata pelajaran matematika dan IPA tidak terlalu siang atau
jam terakhir, namun hendaknya di waktu pagi dimana otak siswa masih pres dan masih segar untuk menerima pelajaran eksak.
Itulah sebabnya penting bagi siswa untuk
membiasakan diri dengan mengatur jadwal belajar dan sikap teratur dalam segala
hal yang berkenaan dengan keberhasilan atau kesuksesan belajar. Mempergunakan
waktu dengan sebaik-baiknya adalah kunci utama menuju sukses.
Dalam mengatur jadwal perlu adanya
pembagian waktu yang 24 jam sebagai berikut:
a.
Tidur :
sekitar 8 jam
b.
Makan, mandi dan olah raga : sekitar 3 jam
c.
Urusan pribadi dan lain-lain : sekitar 2 jam
d.
Sisanya untuk belajar : sekitar 11 jam (Syaiful, 2008:25)
2.
Belajar yang Serius dan Bersemangat
Keberhasilan dan kesuksesan tidak begitu saja
diperoleh tanpa adanya belajar. Belajar yang tidak serius akan melahirkan hasil
yang tidak maksimal. Ketika guru menyampaikan materi pelajaran di depan kelas
seyogyanya siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan serta membuat
catatan-catatan penting atau risume dan juga menanyakan ketika penjelasan guru
kurang bisa dipahaminya. Sebaliknya jika siswa tidak memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan guru dan cuek serta acuh terhadap penjelasan guru maka
akibatnya pemahaman terhadap materi kurang.
Keseriusan
siswa dalam mengikuti materi pelajaran menumbuhkan pemahanan dan pengetahuan
yang baik. Selain itu siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas harus
bersemangat. “Orang yang tidak bersemangat dalam belajar berarti lesu. Lesu
berarti kurang bergairah. Kurang bergairah berarti kurang motivasi. Lesu adalah
musuh utama untuk meraih kesuksesan studi. Membiarkannya berlama-lama dalam
diri, sama halnya menyembunyikan musuh dalam selimut. Ini sangat berbahaya,
melebihi bahaya menghadapi musuh yang nyata dapat dilihat. Maka harus dibasmi
sebab bisa membawa kepada kegagalam studi” (Syaiful, 2008:19).
Semangat bisa diusahakan dengan melihat orang lain
bersemangat dalam bekerja dan belajar. Belajar dari pengalaman orang lain yang
berhasil menjadi motivasi yang kuat untuk semangat diri dalam meraih sukses.
jika seseorang telah mempunyai semangat yang tinggio untuk berbuat dan bekerja,
maka otomatis ia akan dapat mengusir, menghilangkan rintangan dan hambatan
seperti malas, santai, mudah mengantuk, melamun, bosan, lesu dan sebagainya.
Seperti kata pepatah” Jika ada kemauan pasti ada jalan, jika tidak ada kemauan
seribu alasan”.
3.
Minat Belajar
Orang yang tidak memiliki minat terhadap
suatu kegiatan atau pekerjaan, maka tidak akan mendapatkan hasil yang baik.
Demikian halnya siswa yang kurang atau tidak berminat dalam belajar dan
mempelajari suatu ilmu maka ia tidak akan berhasil. Pada mata pelajaran
matematika misalnya, siswa yang kurang berminat belajar matematika bisa
dipastikan ulangan dan ujiannya mendapatkan nilai rendah. Bagaimana mungkin ia
akan mendapatkan nilai tinggi jika ia tidak berminat mempelajarinya. Akibat
tidak senang mempelajari mata pelajaran matematika akan menimbulkan rasa malas
sehingga ia tidak konsentrasi dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan guru
kepadanya dan selalu salah dan nilainya akan rendah. Sebaliknya siswa yang
minatnya tinggi dalam belajar bisa dipastikan nilainya juga tinggi.
Hasil penelitian penulis mengenai korelasi
antara minat dan prestasi pada mata pelajaran matermatika di kelas II SMAN 1
Tamban merupakan bahan dan bukti konkrit dimana dari “ Hasil analisis uji
hipotesis terlihat bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan (berarti)
antara minat dengan prestasi siswa mata pelajaran matematika, dimana r xy diperoleh sebesar 0,328 lebih besar dari
harga r tabel pada taraf signifikan 5% yaitu 0,228 sedangkan pada taraf
signifikan 1 % yaitu 0,372 lebih besar dari r xy, sehingga angka indeks korelasi yang
diperoleh tidak bertanda negatif, dengan demikian hipotesis alternatif “
diterima” sedangkan hipotesis nol “ ditolak” (Suriyadi, 2003:125)
4.
Hindari Malas Belajar
Malas adalah salah satu sifat yang senantiasa
menggejala dalam setiap diri manusia. Malas adalah gejala psikologi (kejiwaan)
yang dapat dilihat secara nyata dalam bentuk sikap dan perbuatan.
Malas merupakan musuh utama yang nyata
membawa seseorang kejurang kegagalan. Lawan kata malas ialah rajin.
Sebagai seorang pelajar atau mahasiswa
harus mampu mengatasi sifat malas dan harus menyadari bahwa hanya dengan
kreativitas akan melahirkan produktivitas.
Kegagalan
studi pelajar atau mahasiswa salah satu penyebabnya malas belajar. Sejumlah
buku malas dibaca, hanya dibiarkan berserakan menghiasi rak buku atau meja
belajar. Pekerjaan rumah (PR)
bertumpuk-tumpuk menghiasi buku agenda kegiatan studi, penyelesaiannya
di tunda-tunda hingga menjelang hari ujian/tentamen. ( Syaiful, 2008: 35).
Tanamkan pada diri sendiri bahwa berstudi hanya untuk mendapatkan ilmu, bukan
hanya karena nilai.
5.
Kiat Belajar Sendiri
a.
Mempunyai Fasilitas dan Perabot Belajar
Keberhasilan seseorang dalam kegiatan apapun memerlukan
keterlibatan jiwa dan raga. Orang yang belajar memerlukan alat bantu dan
fasilitas . karenanya, fasilitas tidak bisa diabaikan dalam masalah belajar.
Fasilitas dan perabot belajar sendiri dalam hal ini
meliputi keperluan belajar berupa
kertas, pensil, pulpen, buku catatan, buku penunjang dan buku paket, meja dan kursi belajar, laptop, dan
sebagainya.
b.
Mengulangi Bahan Pelajaran
Untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap materi yang
telah di ajarkan dan disampaikan guru/dosen, maka jangan lupa untuk mengulangi
bahan pelajaran atau materi di rumah atau asrama. Penjelasan guru/dosen kadang
tidak semuanya terkesan dengan baik atau samar dalam ingatan, bila tidak segera
diulang kemungkinan besar akan terlupakan. Oleh karena itu, pengulangan sangat
membantu untuk memperjelas semua materi yang masih samar-samar tadi.
c.
Menghafal Bahan Pelajaran
Menghafal merupakan salah satu kegiatan dalam rangka
penguasaan bahan pelajaran. Mata pelajaran matematika, misalnya; perlu adanya
menghafal rumus-rumus yang berkenaan dengan hitungan angka-angka, menghapal
perkalian dalam bilangan bulat sangat membantu siswa menyelesaikan dengan cepat
soal-soal yang diberikan guru. Demikian mata pelajaran bahasa Inggris, bahasa
Arab, dan bahasa Indonesia, perlu menghapal kosa kata sehingga membantu dalam
menterjemahkan sebuah kalimat dan dalam percakapan. Dalam mata pelajaran ilmu
sosial juga perlu menghafal nama atau tempat kejadian suatu peristiwa masa
lalu, menghapal pendapat ahli tertentu yang ,menghendaki jawaban apa adanya dan
tidak boleh mengadakan perubahan terhadap pendapat itu.
d.
Membaca buku
Membaca buku merupakan keharusan bagi pelajar atau
mahasiswa. Dengan banyak membaca buku-buku pelajaran atau buku umum maka akan
menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan. Ada istilah yang populer mengenai
orang yang suka membaca buka dengan istilah “ kutu buku”. Istilah ini bukan
isapan jempol yang tanpa punya makna, orang yang di sebut dengan istilah itu
banyak tahu dan menanbah khasanah perbendaharaan ilmu si pembaca. Maka
seyogyanya siswa jangan mengabaikan soal membaca buku, sebab buku adalah jendela
ilmu pengetahuan.
e.
Membuat Ringkasan
Salah satu kiat belajar sendiri yang perlu dilakukan
adalah membuat sebuah ringkasan setiap mengakhiri proses pembelajaran di kelas.
“Ringkasan atau sering juga disebut dengan istilah precis
adalah bentuk singkat atau ringkas dari sebuah karangan yang masih
memperhatikan sosok dasar dari aslinya. Inti bacaan dalam ringkasan yang dibuat
tidak meninggalkan urutan-urutan gagasan yang melandasinya”. (Syaiful,
2008:69).
Dengan demikian siswa yang setiap mengakhiri proses
pembelajaran di kelas membuat ringkasan maka akan memudahkan dalam belajar dan
mudah ingat materi yang telah diterimanya.
f.
Mengerjakan Tugas
Salah satu modal kesuksesan dalam belajar yang tidak bisa
dianggap mudah adalah mengerjakan tugas.
Bagi siswa mengerjakan tugas, baik tugas yang dikerjakan
di sekolah secara sendiri atau kelompok, maupun tugas yang dikerjakan di rumah
(PR) harus dikerjakan tepat waktu dan jangan menunda-nunda atau menumpuk-numpuk
pekerjaan.
g.
Memanfaatkan Perpustakaan
Perpustakaan sebagai jendela ilmu pengetahuan sudah
semestinya selalu dikunjungi siswa atau mahasiswa. Selain untuk mencari bahan
tugas guru/dosen, perpustakaan dimanfaatkan untuk menggali berbagai pengetahuan
yang menambah ilmu perbendahaaran ilmu bagi diri siswa/mahasiswa.
“Perpustakaan sebagai wadah berhimpunnya sejumlah
literatur (buku) yang diperuntukan bagi mereka yang kehausan ilmu. Dengan
begitu, maka perpustakaan terkesan menyenangkan dan menyejukkan bagi yang
melihat dan mendengarnya. Jadi, perpustakaan identik dengan dunia pustaka, bahkan “ jantungnya” dunia
pendidikan” (Syaiful, 2008:74).
6.
Kiat Belajar di Sekolah
Untuk meraih sukses, tidak hanya kiat belajar sendiri
yang diperlukan, kiat belajar di sekolah juga perlu.
Berikut kiat belajar di sekolah menurut Syaiful dalam
bukunya Rahasia Sukses Belajar menyebutkan:
a.
Masuk kelas tepat waktu;
b.
Memperhatikan penjelasan guru;
c.
Menghubungkan pelajaran yang sedang diterima dengan bahan
yang sudah dikuasai;
d.
Mencatat hal-hal yang dianggap penting;
e.
Aktif dan kreatif dalam kerja kelompok;
f.
Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas;
g.
Pergunakan waktu istirahat sebaik-baiknya;
h.
Membentuk kelompok belajar; dan
i.
Memanfaatkan perpustakaan sekolah. ( Syaiful, 2008:88).
7.
Awali dan Akhiri Belajar dengan Doa
Sebelum memulai suatu pekerjaan hendaknya di awali dengan
membaca doa. Doa itu membukakan pintu pemahaman, kemudahan kita terhadap apa yang kita pelajari,
sehingga begitu pentingnya doa dibaca sebelum memulai pelajaran. Selain itu doa
merupakan permohonan kita kepada Allah SWT. maka memohonlah kita agar mendapat
keselamatan ketika kita pulang kerja,
supaya selamat didalam perjalanan menuju ke rumah masing-masing.
BAB
III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field
research) dan menggunakan pendekatan kualitatif dengan data yang
diuraikan secara deskriptif.
Penelitian kualitatif itu berakar pada latar alamiah
sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan
metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan
sasaran penelitiannya pada usaha
menemukan teori dari-dasar, bersifat
deskriptif, lebih mementingkan proses dari pada hasil, membatasi studi dengan
fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan
penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua
belah pihak: peneliti dan subjek penelitian. ( Lexy J. Moleong, Metode
Penelitian Kualitatif, , 2001: .27)
B.
Subjek dan Objek Penelitian
Adapun
subjek dalam penelitian ini adalah kepala Madrasah, guru dan siswa yang
dijadikan responden.
Sedangkan objek
dalam penelitian ini kunci sukses belajar sehingga mendapatkan bebagai prestasi
dan kesuksesan di madrasah yang meliputi: Jadwal
Belajar, serius belajar, semangat belajar, minat belajar, rajin belajar, Kiat belajar sendiri Kiat belajar
di Sekolah, Doa ketika memulai dan mengakhiri belajar.
C. Data dan Sumber Data
Data yang ingin digali dalam penelitian ini adalah informasi atau keterangan yang
berkaitan dengan tujuan / objek
penelitian dan data yang sesuai dengan
fokus penelitian.
D. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yaitu cara yang dimaksud untuk mengumpulkan data, yang
merupakan langkah paling stategis dalam penelitian, karena tujuan penelitian
adalah mendapat data. (Anas
Sudjiono, 2001:17)
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumen.
E.
Teknik
Analisis
Data
Dalam metode ilmiah, mengolah dan
menganalisis data merupakan bagian yang sangat urgen, karena pada bagian inilah
data dapat memberikan arti dan makna untuk memecahkan masalah. Pengolahan dan
analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
pola, kategori dan satuan uraian dasar. Tahapan analisis data penelitian adalah sebagai berikut:
a. Data
yang telah didapat diperiksa
kembali
dan disajikan dalam bentuk temuan-temuan
yang akan diproses untuk diteliti.
b. Kategorisasi,
yaitu : usaha memilah-milah setiap satuan-satuan ke dalam bagian-bagian yang
memiliki kesamaan dan ciri.
c. Menelusuri
dan menjelaskan kategori-kategori temuan dan memberi ciri.
d. Sintesiasi,
yaitu : menjelaskan dan memberi kaitan antara satu kategori dengan kategori
lainnya.
e. Kesimpulan
dan verifikasi, yaitu : merumuskan suatu pertanyaan yang proposional dan
verifikatif yang akan menjawab penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang Objek Penelitian Pada MAN 3 Marabahan
1.
Sejarah Singkat Berdirinya MAN 3 Marabahan
Berdasarkan data dokumen yang peneliti peroleh di
lapangan diketahui bahwa Madrasah Aliyah Negeri 3 Marabahan pada mulanya adalah
Madrasah Aliyah Swasta yang bernama Pendidikan Guru Agama (PGA 4 Tahun) yang
berdiri pada tahun 1975. Pada tahun 1979, PGA 4 tahun tersebut diganti menjadi
Madrasah Tsanawiyah Lawirul Hidayah dan Madrasah Aliyah Lawirul Hidayah.
Madrasah Tsanawiyah Lawirul Hidayah ini dibentuk dengan maksud untuk bisa
menampung sebagian siswa tamatan MI dan
SD, begitu juga Madrasah Aliyah adalah untuk menampung tamatan MTs Lawirul
Hidayah dan SMPN 1 Tamban yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang tingkat
atas di bawah naungan Departemen Agama.
Madrasah Aliyah Lawirul Hidayah dipimpin oleh Bapak Ladi
Nawidi. Kemudian seiring dengan perkembangan maka MTs Lawirul Hidayah dan MA
Aliyah Lawirul Hidayah ini dinegerikan pada tahun 1997, yang secara simbolis
dilakukan peresmian dan penegerian oleh Bapak Bupati Barito Kuala Drs. H.
Raymulan dengan penanda tanganan prasasti pada tanggal 05 Mei 1997. Sejak saat
itu berubah status menjadi MTsN Tamban dan MAN 3 Marabahan. Setelah menjadi MAN
3 Marabahan , kepala madrasahnya digantikan oleh Bapak Drs. Mursalin.
MAN 3 Marabahan merupakan salah satu madrasah yang menjadi pilihan utama
masyarakat Tamban dan masyarakat desa/kecamatan Mekarsari dan Tabunganen. MAN 3
Marabahan merupakan satu-satunya Madrasah Aliyah yang berstatus Negeri di
wilayah Selatan Kabupaten Barito Kuala.
Sejak dinegerikan sampai saat ini MAN 3 Marabahan telah mengalami beberapa
pergantian kepala madrasah:
a. Drs. Mursalin (Tahun 1997 - 2001)
b. Drs. Misran Ariyadi (Tahun 2001 - 2003) .
c. Drs. H. Mustafa Yusuf, AR ( Tahun 2003 – 2006 )
d. Drs. Surya Subur ( Tahun 2006 - 2007 )
e. Asyikin noor, S.Pd.I (Tahun 2007
- 2009)
f. Drs. Muhammad Thahir, S.Pd (Tahun 2009 - 2013)
2.
Letak Geografis Man 3 Marabahan
MAN 3 Marabahan terletak di Desa
Purwosari 1 Km. 6 Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala. Jarak tempuh dari
pusat kecamatan 2 km, jarak dengan Kabupaten Barito Kuala mencapai 75 km,
sedangkan jarak dengan Ibu kota Provinsi kira-kira 25 km. Jarak dengan SMAN 1
Tamban 4 km, dengan SMKN adalah 1,2 Km,
dengan SMA al-Munawwir adalah 1,5 Km.
MAN 3 Marabahan dengan letaknya yang strategis dapat menarik minat
siswa-siswi yang ingin sekolah ke madrasah ini. Di samping juga letaknya jauh
dari keramaian Pasar Sabtu, suasana lingkungannya tenang karena jauh dari
kebisingan lalu lintas.
3.
Visi dan Misi MAN 3
Marabahan
a. Visi:
Menciptakan manusia yang handal untuk menjadi manusia yang cerdas, beriman, bertagwa, berakhlak mulia, berilmu dan terampil serta mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan
di masyarakat
b. Misi:
1) Meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar
yang efektif dan efesien dengan
sumber belajar yang memadai.
2) Meningkatkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler serta
pengembangan diri.
3) Meningkatkan kedisiplinan
dan akhlakul karimah.
4. Keadaan Guru dan
Karyawan di MAN 3 Marabahan
Berdasarkan data dokumen dapat diketahui bahwa
guru dan karyawan yang ada pada MAN 3
Marabahan Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Non PNS atau honorer. Secara keseluruhan, jumlah guru sebanyak 7 orang PNS
dan 17 orang non PNS. Kepala tata usaha
ada1 orang PNS.
Adapun rincian tugas tenaga pendidik dan kependidikan
pada MAN 3 Marabahan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 9 Tenaga Pendidik Dan
Kependidikan MAN 3 Marabahan
No
|
Nama Guru/Karyawan
|
Tugas/Mengajar MP
|
Keterangan
Sertifikasi
|
1
|
Drs.
Rustam Eff. M.Pd.I
|
Kamad/B.
Inggris
|
Sertifikasi
|
2
|
Hj.
Laila, S.Ag
|
Waka
Kur/Bhs.Arab
|
Sertifikasi
|
3
|
Abdurrahman,S.Pd
|
Waka
Kes/Ekonomi
|
Sertifikasi
|
4
|
Mahmudin,
S.Pd.I
|
Waka
Sapra/Q.Hadits
|
Belum
|
5
|
Syahrir,
S.Ag
|
Waka
Humas/Fikih
|
Sertifikasi
|
6
|
Mila
Hayati, S.Pd.I
|
Peng.Perpus/A.Akhlak
|
Belum
|
7
|
Abdurrahman
Yahya
|
Ketua
Komite/Mulok
|
Belum
|
8
|
Dra.
Siti Rasmulyani
|
Guru/Eko,Seni
Budaya
|
Sertifikasi
|
9
|
Rusnah,
S.Pd.I
|
Guru/Sosiologi,Sej
|
Sertifikasi
|
10
|
Yumiat,S.Pd
|
Guru/Biologi,Fisika
|
Sertifikasi
|
11
|
Mu
Kulsum, S.Pd
|
Guru/B.Inggris
|
Belum
|
12
|
Halimatussa’diyah,
S.Ag
|
Guru/B.
Indonesia
|
Belum
|
13
|
Sri
Isnawati, S.Pd
|
Guru/Matematika
|
Belum
|
14
|
Hermansyah
|
Guru/Penjas,Peng.Diri
|
Belum
|
15
|
Anis
Yulistiana,S.Pd
|
Guru/Geog,PKn
|
Belum
|
16
|
M.
Fatah Yasin,S.Th.I
|
Guru/Ilmu
Kalam,Tafsir
|
Belum
|
17
|
Hapip
Anshori, S.Pd
|
Guru/B.Inggris,Peng.Diri
|
Belum
|
18
|
Maria
Ulfah, S.Pd
|
Guru/TIK,
Kimia
|
Belum
|
19
|
Salamah,
S.Pd
|
Guru/Fisika,Kimia
|
Belum
|
20
|
Arif
Rahman Mubin, S.Pd
|
Guru/B.
Indonesia
|
Belum
|
21
|
Irhamsyah,
S.Ag
|
Kaur
TU
|
Belum
|
22
|
Bahrul
Ilmi, S.Pd
|
Guru/Mtk,TIK
|
Belum
|
23
|
M.
Arif Hakim,S.Pd
|
Guru/SKI
|
Sertifikasi
|
24
|
Nor
Aimah, S.Pd
|
Guru/BK
|
Belum
|
25
|
M.
Yani
|
Staf
Teknis
|
Belum
|
5.
Keadaan Siswa dan Siswi MAN 3 Marabahan
Berdasarkan dokumen
yang peneliti peroleh di lapangan
menunjukkan bahwa data siswa dan siswi MAN 3 Marabahan tahun Pelajaran
2012/20`3, 2013/2014, 2014/2015 dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.10 Jumlah Siswa dan Siswi MAN 3 Marabahan
2012/2013
No
|
Kelas
|
Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
X A
|
15
|
15
|
30
|
2
|
X B
|
14
|
16
|
30
|
3
|
XI IPA
|
2
|
16
|
18
|
4
|
XI IPS
|
7
|
14
|
21
|
5
|
XI AGAMA
|
12
|
4
|
16
|
6
|
XII IPA
|
6
|
10
|
16
|
7
|
XII IPS
|
9
|
6
|
15
|
8
|
XII AGAMA
|
7
|
3
|
10
|
Jumlah
|
72
|
84
|
156
|
Tabel 4.11 Jumlah Siswa dan Siswi MAN 3
Marabahan 2013/2014
No
|
Kelas
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
X
|
9
|
11
|
20
|
2
|
X
|
8
|
12
|
20
|
3
|
XI IPA
|
7
|
10
|
17
|
4
|
XI IPS
|
9
|
11
|
20
|
5
|
XI AGAMA
|
12
|
8
|
17
|
6
|
XII IPA
|
2
|
15
|
20
|
7
|
XII IPS
|
7
|
12
|
19
|
8
|
XII AGAMA
|
9
|
3
|
12
|
Jumlah
|
66
|
79
|
145
|
Tabel 4.12 Jumlah Siswa dan Siswi
MAN 3 Marabahan 2014/2015
No
|
Kelas
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
X
|
8
|
15
|
23
|
2
|
XI IPA
|
6
|
14
|
20
|
3
|
XI IPS
|
10
|
10
|
20
|
4
|
XII IPA
|
6
|
10
|
16
|
5
|
XII IPS
|
8
|
11
|
19
|
6
|
XII AGAMA
|
12
|
8
|
20
|
Jumlah
|
50
|
68
|
118
|
6.
Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 3 Marabahan
Tabel 4.13 Sarana dan Prasarana MAN 3 Marabahan
No
|
Nama
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Ruang Kamad
|
1
|
|
2
|
Ruang guru
|
1
|
|
3
|
Ruang TU
|
1
|
|
4
|
Ruang Kelas
|
10
|
|
5
|
perpustakaan
|
1
|
|
6
|
Mushala
|
1
|
|
7
|
Toilet / Wc Guru
|
1
|
|
8
|
Toilet/ WC siswa
|
3
|
|
9
|
Tempat Parkir
|
2
|
|
10
|
Halaman Upacara
|
1
|
|
11
|
Lapangan Volly
|
1
|
|
12
|
Dapur
|
1
|
|
Jumlah
|
24
|
7.
Keadaan Prestasi dan Sukses Belajar Siswa MAN 3 Marabahan
Prestasi dan kesuksesan yang diraih siswa dalam setiap
kegiatan, baik prestasi akademik maupun non akademik merupakan dambaan setiap lembaga pendidikan,
tidak terkecuali MAN 3 Marabahan yang
juga mampu meraih banyak prestasi.
Untuk mengetahui prestasi pada MAN 3 Marabahan dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel 4.14 Prestasi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 Marabahan
No
|
Nama Kegiatan
|
Tingkat
|
Tahun
|
Prestasi/Juara
|
1
|
Kompetensi Sain Madrasah Bidang stusi Kimia
|
Kabupaten
|
2013
|
I
|
2
|
Kompetensi Sain Madrasah Bidang studi Biologi
|
Kabupaten
|
2013
|
III
|
3
|
Paskibra SMA sederajat
|
Kecamatan
|
20`13
|
II
|
4
|
Pekan Rajabiyah MTs/MA (Tropi Bergilir)
|
Kecamatan
|
2012
|
Umum
|
5
|
Maulid Habsy Putri SMA/MA
|
Kabupaten
|
2013
|
I
|
6
|
Lomba Catur putra
|
Kecamatan
|
2008
|
I
|
7
|
Lomba Azan SMA/MA
|
Kecamatan
|
2011
|
II
|
8
|
Lomba Gerak Jalan
|
Kecamatan
|
2009
|
III
|
9
|
Lomba Habsy
|
Banjarmasin
|
2013
|
III
|
10
|
Lomba Pidato Bahasa Inggris
|
Kabupaten
|
2013
|
II
|
12
|
Lomba Puitisisasi Al-Qur’an
|
Kabupaten
|
2013
|
III
|
B. Hasil Wawancara
1. Wawancara dengan kepala MAN 3 Marabahan
a. Bagaimana bapak memotivasi prestasi siswa?
b. Bagaimana upaya bapak untuik meningkatkan kualitas madrasah?
c. Adakah reword atau hadiah bagi siswa berprestasi?
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala MAN 3 Marabahan
diperoleh gambaran sebagai berikut:
Sebelum melaksanakan program menurut kepala
Madarasah dilakukan rapat.
“Kami melaksanakan rapat setiap satu bulan sekali bersama seluruh dewan
guru serta karyawan dalam menentukan program-program yang berkaitan dengan
kemajuan madrasah, mengevaluasi kinerja guru dan karyawan, tata tertib siswa
dan mengadakan perbaikan yang dirasa belum optimal.”[2]
Selain membuat dan menentukan program kemajuan
madrasah yang berkenaan dengan tugas guru dalam proses pembelajaran, kepala
madrasah selalu memberi motivasi kepada siswa untuk meningkatkan kualitas
belajarnya dengan selalu menjalankan disiplin waktu yakni waktu datang dan
pulang sekolah. Sebagaimana hasil wawancara dengan kepala MAN 3 Marabahan:
“Salah satu upaya untuk membudayakan disiplin warga madrasah adalah ucapara
bendera yang dilaksanakan setiap pagi senin, ini merupakan pembinaan disiplin
waktu, tanggungjawab, kebersamaan, latihan mental bagi petugas upacara, dan
sebagai bentuk penyampaian pesan melalui amanat pembina upacara yang menyangkut
tata tertib madrasah yang harus di taati dan dipatuhi. Bagi siswa yang
terlambat mengikuti upacara bendera, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan
kredit poin pelanggaran yang memang sudah diprogramkan madrasah.[3]
Motivasi yang diberikan oleh kepala madrasah
terhadap siswa secara umum sering disampaikan dalam kegiatan upacara bendera.
Untuk lebih memotivasi dan memberikan semangat
dalam belajar, kepala madrasah juga memberikan hadiah berupa buku tulis atau
alat tulis yang diberikan ketika kenaikan kelas, yakni yang mendapat juara 1, 2
dan 3.
2. Wawancara dengan guru/ wali kelas
a.
Apakah Bapak/Ibu dalam mengajar menggunakan
perangkat pembelajaran?
b.
Bagaimana Bapak/Ibu menumbuhkan minat belajar
siswa?
c.
Apakah Bapak/Ibu dalam proses pembelajaran
menggumakan model pembelajaran dan metode pembelajaran?
Dari hasil wawancara dengan guru mata
pelajaran diperoleh gambaran sebagai berikut:
“Kami dalam proses pembelajaran dikelas memang
menggunakan perangkat pembelajaran seperti RPP, Silabus, Jurnal dan buku
kehadiran siswa”.[4]
Motivasi dan dorongan selalu diberikan oleh
kamad dan guru ketika berakhirnya pelajaran di kelas supaya siswa belajar,
selain di madrasah juga belajar di rumah sebagaimana hasil wawancara penulis
sebagai berikut:
“ Nak untuk hari ini pelajaran cukup sampai disini, dan Ibu harapkan anak
lebih giat lagi belajar, selain belajar di kelas ini juga belajar di rumah agar
pelajaran yang Ibu berikan tadi lebih mudah ingat dan dipahami. Buka kembali
pelajaran yang telah guru berikan di madrasah dan waktu yang baik adalah
sesudah shalat isya dan sebelum shalat subuh walaupun hanya sebentar saja yang
penting pelajaran selalu diulang di rumah ya nak”[5]
Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran
yang diberikan guru menggunakan berbagai model dan metode pembelajaran.
“ Kami dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif /diskusi dengan
masing-masing kelompok siswa menyampaikan makalah untuk dibahas dan
didiskusikan dengan sesama kelompok dan kelompok yang lain menanggapi
penyampaikan makalah. Dan metode pengajaran kami dengan metode tanya jawab,
penugasan dan ceramah”[6]
C. Faktor yang mempengaruhi sukses
belajar
Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan kepala MAN 3 Marabahan mengenai faktor apa saja
pendukung dalam sukses belajar di madrasah, menurut beliau:
Ada beberapa faktor
pendukung belajar belajar di madrasah, sehingga
dapat sukses dan terlaksana dengan baik, yaitu:
1.
Adanya kerjasama
antara kepala madrasah dengan guru dan karyawan,
2.
Adanya sarana dan prasarana yang memadai dalam kegiatan
proses pembelajaran di madrasah,
3.
Adanya tenaga tata usaha dan guru BK,
4.
Sebagian besar guru memiliki latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang yang diajarkan,
5.
Adanya fasilitas perpustakaan yang memadai.[7]
Selanjutnya menurut kepala MAN 3 Marabahan, ada faktor
penghambat sukses belajar di madrasah, yakni:
1. Sebagian tempat tinggal guru dan siswa jauh
dari madrasah,
2. Sarana dan
prasarana yang terbatas untuk berbagai
kegiatan yang dilaksanakan,
3. pola fikir guru tidak sama atau berbeda dalam
proses pembelajaran
4. kemampuan guru berbeda antara yang satu
dengan yang lain,
5. metode dan
model pembelajaran yang kurang bervariasi[8]
D. Hasil angket siswa
1. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bandung: PT Rafika Aditama.
2. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
3. Slamet. 1996. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
[1] Irhamsyah, S.Ag ( Kepala Tata Usaha
) MAN 3 Marabahan ) wawancara/ Dokumen MAN 3 Marabahan, Tamban: 03 Juni 2014.
TERIMA KASIH TELAH MEMPOSTING TULISAN SAYA SURIYADI MG BERKAH TUK SEMUA YANG MEMERLUKAN MAKALAH INI
BalasHapus